Refleksi 17 Agustus 2007

62 tahun sudah negeri merdeka dari tangan penjajah…tapi benarkah kita merdeka dalam arti sepenuhnya? Kalau kita mau jujur…masih banyak rakyat Indonesia yang hidupnya lebih pahit dari jaman penjajahan…masih banyak yang ngga bisa makan…masih banyak yang ngga bisa tidur layak.
Kalo kita tengok UUD 1945 mengatakan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara….apakah benar demikian kenyataannya?
Sungguh timpang kondisinya jika kita berjalan di sisi lain kehidupan Jakarta…kita akan temui kondisi sekelompok masyarakat yang kondisinya serba berlimpah…hidupnya bergelimang harta…belanja saja mesti jalan-jalan dulu ke Eropa…
Aturan yang kadang serba aneh…mengurus perijinan usaha dipersulit…urus pajak dan NPWP cukup berbelit…bahkan sampai urusan haji saja ada yang tega manipulasi….
Inikah merdeka sesungguhnya? Lepas dari penjajahan dan masuk perangkap penjajahan dalam bentuk lain?
Adakah yang patut disalahkan? Kepada siapa harus mengadu…?

Rasanya ngga perlu lagi saling menyalahkan…perubahan tidak mungkin akan terjadi jika masing-masing diri tidak mencoba berubah dan memperbaiki diri…
mari kita coba melakukan perubahan dari diri sendiri..perkokoh tali silaturrahmi…tingkatkan rasa peduli…bangkitkan ekonomi negeri dari dalam rumah tangga kita…
Perlahan tapi terus berjalan…sedikit tapi akan melejit…InsyaAlloh jika masing-masing pribadi menghendaki perubahan dan mau berubah tidak akan ada yang mustahil…segala sesuatu bisa terjadi…manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa..selebihnya kita serahkan pada yang Maha Kaya…

Add a comment August 6, 2007

Bingung gw mo usaha apaan?

“bingung gw mo usaha apaan?”
demikian kutipan kata dari seorang teman saya…padahal saya tahu untuk urusan modal dia gak akan ada masalah.
Memang banyak kebingungan dari para Bunda ini menyebabkan ngga segera mulai….
Padahal klo kita ngomongin usaha banyak sekali ide bisa dijadikan usaha…mulai dari hobby sampai sengaja mencari2 ide khusus….
Klo udah ketemu idenya pasti nanya lagi…”usaha apa sih yang cepet balik modalnya…dan sukses…?”
Singkat banget jawabnya…saya bisa aja jawab semau saya…seperti yang saya lihat saat itu…namun apakah kondisi itu akan tetap stabil dan tidak berubah?
Pertanyaan kedua itu bisa saja saya jawab ” usaha bakso” karena teman saya yang baru mulai usaha bakso gepeng langsung sukses karena belum ada pesaing di daerah…lalu apakah dia akan menuai sukses seperti sekarang saat udah banyak pesaing? Bunda pasti bisa jawab sendiri….
Sesungguhnya klo mo ngomongin usaha apa ya balik lagi ke mindset kita masing-masing…
Klo pun idenya sudah bagus…tapi mindset kita ga berubah…tetap aja ngga akan bisa sukses…
Misalnya gini…si X punya ide bikin usaha restoran, lokasi udh ada trus modal udah cukup tapi ga ada niat memulai…apakah X akan sukses?
Atau contoh lain si A karena punya modal langsung mulai usaha ..tapi ga punya mindset sukses…misalnya dengan mau belajar pada kegagalan orang… ga mau terus meningkatkan kapasitas diri dan sebagainya….apakah si A akan sukses?

So sebenarnya ga perlu bingung mo usaha apaan…banyak kok ide yang bisa kita temukan..gak usah jauh-jauh..kita bikin aja cek list di sekitar kita lalu kita pilih….tapi yang lebih penting lagi adalah kemauan kita dan mindset kita untuk menjadi sukses…So..selamat berjuang saudariku…!

1 comment August 6, 2007

Namanya juga anak-anak….

Pernah atau sering dengar kata-kata diatas?
Atau bahkan sering mengucapkan saat anak sedang berbuat kurang baik?

Mungkin ngga hanya saya yang sering mendengar ini….memaklumi anak saat anak berbuat salah.. Misalnya saat kakak dan adik berantem…kita memakluminya…dengan alasan masih anak-anak…atau bahkan saat anak kita kurang sopan ke tetangga atau teman kita…kita pun memakluminya.

Benarkah tindakan kita? Bagi sebagian orang akan membenarkan tindakan tersebut…namun sebenarnya kita telah mendidik anak kita untuk berbuat nggak baik…dengan membiarkan perbuatan tidak baik itu diulang-ulang oleh anak kita dan menjadi kebiasaan dan bahkan karakter anak kita…
Justru pendidikan karakter harus ditanamkan sejak usia dini…sampai anak berusia SD…sehingga saat anak menginjak dewasa sudah memiliki pondasi yang kokoh tentang perbuatan baik dan tidak baik…sehingga anak bisa memilih.

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan? Jika anak berbuat salah..berhentilah memaklumi…tunjukkan dan jelaskan perbuatannya salah supaya tidak diulangi lagi…dengan demikian kita telah mendidik anak kita berbuat baik dan menanamkan karakter baik sejak dini…

Add a comment August 6, 2007

Muslimah ga kreatif? No way….

Muslimah harus memenuhi kewajibannya untuk menjadi ibu rumah tangga, mengasuh anak, mengurus kebutuhan suami..atau istilah kunonya “dapur, sumur dan kasur”…benarkah demikian?Memenuhi fitrah sebagai Bunda dalam pengasuhan buah hati dan kewajiban terhadap suami adalah sangat mulia, apalagi kalo semua kebutuhan sudah dipenuhi oleh suami dan seorang Bunda hanyalah mengatur saja cashflow nya…memang sunggul IDEAL…
Namun…takdir Alloh siapa yang tahu…apakah suami kita akan langgeng menemani kita hingga akhir hayat? apakah ada jaminan suami kita ngga akan kena PHK dari tempat kerjanya?
Rejeki memang sudah dijamin Alloh…namun sebagai manusia tetep aja kita ngga boleh menghentikan ikhtiar dan do’a kita.Muslimah boleh berkarya dimana aja…baik di rumah maupun diluar rumah…sepanjang tidak meninggalkan kewajiban utama dan fitrahnya dalam pendidikan dan pengasuhan anak juga kewajiban terhadap suami…
Bahkan pahala berlipat ganda dijanjikan Alloh jika kita ikhlas membantu suami dalam soal perekonomian…sungguh luar biasa…akan dinilai sebagai soqadoh apabila kita ikhlas menafkahkan untuk keluarga….subhanalloh…Lalu apakah harus bekerja diluar rumah agar bisa berkarya dan kreatif? Nggak juga…di rumah pun Bunda bisa mengasah kreatifitas di sela kesibukan urusan rumah tangga dan buah hati..banyak hal bisa dilakukan dirumah…mulai dari kecil hingga yang sangat besar dan komplek, mulai untuk diri sendiri sampe untuk kemaslahatan masyarakat.
Contohnya banyak sekali…banyak Bunda yang sukses membangun usahanya dari kecil sampai menjadi raksasa dimulai dari rumah…misalnya Teh Ninih dengan berbagai usahanya…Teh Nia dengan jilbab Rabbani nya…..Teh Betty dengan karyanya yang luar biasa…”Muslimah Goes CEO”….dan masih banyak contoh lain…
Bingung cari kreatifitas apa? Banyak kok aktifitas yang bisa Bunda jalankan, mulai membuat pernak pernik hiasan, membuat kue untuk dijual kembali, jualan pulsa elektronik, menulis buku,  membuka kursus ketrampilan seperti memasak, menjahit dan lainnya…Lalu…bagaimana jika Bunda bekerja…bukankah waktunya sudah habis untuk kerja dikantor? Ngga juga…masih banyak yang bisa dijalankan oleh Bunda….asalkan Bunda tahu cara dan ilmunya…Bekerja di luar rumah untuk membantu suami merupakan pekerjaan mulia juga…tapi khan ngga semua juga bisa mendapatkan kesempatan ini….

Bunda masih ingin berkarya lagi disela waktu bekerja dan urusan rumah tangga? Good….memang seorang muslimah harus kreatif…tapi ngga semua bisa menjalankan ini semua..bekerja dan mengasuh anak juga mengurus rumah tangga sudah merupakan hal yang sangat menyita waktu bagi Bunda…tapi jangan salah…..masih banyak juga kok yang bisa berkreatifitas di tempat lain…misalnya Mba Ratih Sang…sukses memiliki usaha walaupun sibuk ngisi seminar…. juragan Lemonde juga mengawali suksesnya dari bekerja…dan masih banyak lagi contoh lain.Kuncinya sebenarnya cuma satu…mengatur waktu dan memiliki ilmu…
Kalo punya ilmu bagaimana bisa menjalankan usaha dan mengasuh anak tentu gak akan sulit…kalo punya ilmu mengatur waktu yang baik tentu ga ada keluhan bagaimana menjalankannya…justru Bunda akan menjadi lebih disiplin dalam menjalani aktifitas sehari-hari…So….para Bunda…yuk jangan ragu lagi….kita mulai dari sekarang…kalo blom tahu ilmunya…yuk belajar dan belajar…kreatif dan kretif…InsyaAlloh sukses di dunia dan syurga pun menanti kita….

Muslimah ngga kreatif? No way….

jangan lupa ya…tinggalkan komentar ! atau masih bingung dan mo diskusi? nggak usah ragu…kirim email ke sulisty@gmail.com

1 comment August 6, 2007

Reward sesuai porsi…

Sabtu kemarin saya memutuskan istirahat setelah hasil lab menyatakan saya kena gejala typus….

Tapi kebiasaan sibuk ternyata membuat saya ngga enak berdiam diri…anak saya pun turut protes…biasanya liburan saya ajak belajar di luar rumah kali ini harus mencari aktifitas di rumah….Akhirnya mencari ide supaya dia senang dengan aktifitas sabtu ini dan minggu besok tentunya….muncul ide mewarnai layang-layang dan membuat kebun mini…rupanya aktifitas ini disukai…seharian berkotor-kotoran….tapi asyik….

Sambil menyanyikan lagu home schooling ala sekolah rumah…”belajar dimana saja”…wah..asyik juga…ngga terasa waktu udah sore…berlanjut belajar di bath up..sambil berendam dan main busa…habis itu ada pelajaran tambahan memakai baju sendiri….dengan iming-iming reward akan ditemani bermain game komputer setelah sholat maghrib dan mengaji rupanya sangat manjur…dan aktifitas mengaji pun jadi lancar dan tanpa keluhan…

Rasa syukur hari sabtu berlalu dengan mengasyikkan….

Memang selama ini saya sering memberikan reward-reward kepada anak jika dia berprestasi mulai dari berhasil memakai bajunya sendiri sampai merapikan mainan…Reward pun beraneka ragam, mulai dari mainan yang harganya murah..iming2 main komputer bersama…game baru…sampai dengan reward yang mahal….
Tujuannya cuma memotivasi saja supaya anak terus menerus berprestasi dan kreatif

Ada yang bilang anak jangan terlalu sering dikasih iming-iming reward…tapi ternyata ngga semua itu bener…
Menurut saya ngga masalah ngasih reward ke anak…asal kita berkomitmen dan juga porsinya sesuai…hadiah atau reward itu sebenarnya kayak obat aja kok…klo kita berikan dosisnya dengan tepat ya hasilnya akan maksimal, tapi kalo over dosis khan jadinya malah jadi racun juga…sama aja reward kepada anak juga gitu…berikan sesuai porsi…juatru kalo bisa sih perbanyak reward dan kurangi hukuman….

Alloh SWT saja dalam firman-Nya banyak memberikan reward  kepada kita manusia, mulai dari pahala yang berlipat ganda sampai dengan syurga firdaus….nah kenapa kita ngga melakukan pemberian reward kepada anak kita?

Add a comment August 6, 2007